“Hii, Ria” sapa Lukman yang sedang meneleponku.
“Iya, man. Gimana, apa kabar?” jawabku.
“Kabar aku sich baik-baik aja, Ria?? Jawab Lukman.
"Aku sedang main di tempat kost temanku. Kalau ada waktu main ke sini ya. Teman-temanku pingin kenalan dengan kamu juga??" kata Ria
“Memangnya di daerah mana “tanyaku.
“Di daerah Radio Dalam, itu villanya bos agen bola yang mewah itu, datang sekarang ya”, balas Lukman.
“Ok deh, Nanti kalau aku sudah dekat, aku telepon ya” kataku
“Ok, aku tunggu lho ya. Jangan lupa untuk siapin diri, hehehe..”, katanya lagi
“Lho? memang aku mau kalian apain?”, tanyaku dengan penasaran.
“Mau diperkosa ramai-ramai, kamu siap nggak?”
“Ok. Siapa takut..”, jawabku sekenanya.
Kemudian aku pun meluncur ke arah Radio Dalam dan juga sekitar 15 menit aku pun sudah sampai di tempat yang sudah dijanjikan.
“Halo Ria, aku sudah di depan nih..”, kataku
“Ok, sebentar, aku keluar ya, sabar..”
Lalu keluarlah seorang wanita yang sangat seksi dengan tinggi sekitar 175 dan berat sekitar 55kg, Woowww, buah dadanya jauh lebih besar daripada Ria. Kemudian dia pun menghampiri mobilku dan juga mengetuknya.
“Iya, ada apa ya?”, jawabku dengan mataku yang tidak lepas dari kedua buah dadanya montok itu.
“Lukman ya?”, tanya dia.
“Iya”, jawabku.
“Aku Mela, temannya Ria. masuk yuk.”, katanya dengan senyum nakal.
“Oh ok, yok”, jawabku sedikit tergagap.
Wah, akan ada pesta yang besar nih, pikirku di dalam hati.
Sesampai di dalam rumahnya, aku disambut dengan pelukan dan juga ciuman oleh Ria dan juga aku diperkenalkan kepada 3 orang temannya yang lain yang satu bernama Dila, Hani dan Nini. Dan juga harus kuakui mereka bertiga juga sangat menggiurkannya seperti si Mela.
Tiba-tiba Ria saja membuka omongan yang menurutku bersifatnya cuma basa-basi dan juga kemudian diteruskan teman-temannya dan juga lama-kelamaan omongan kami pun berlanjut ke arah selangkangan. Dan juga tiba-tiba saja dari arah belakang ada seseorang yang memelukku dan pada saat aku akan melihatnya,
Dengan sigap Mela langsung mencium bibirku dengan liarnya. Aku pun tidak kalah bernafsunya, aku mmebalas dengan liar pula. Dan juga ternyata yang memelukku dari belakang ternyata si Ria. Dia terus menciumi leherku dan juga terus turun ke bawah dan mencoba membuka bajuku. Sementara itu, aku masih berciuman dengan Mela.
Saat bajuku dilepas oleh Ria, tiba-tiba saja aku merasa ada tangan yang membuka celanaku termasuk celana dalamku. Maka langsung saja kontolku yang sudah tegang dari tadi pun keluar dari sarangnya. Dan juga seketika itu kontolku langsung saja dilahap dengan liarnya. Setelah kulihat ternyata si Dila dengan ganasnya mengulum kemaluanku.
Pada saat aku sedang diserang oleh tiga wanita ini, aku pun menyempatkan diri mencari keberadaan Hani dan juga Nini. Ternyata mereka berada di sofa dan juga keduanya sudah dalam keadaan telanjang bulat dan juga aku melihat Nini sedang menjilati memek Hani dan Hani pun mendesah-desah dan juga meliuk-liukan badannya di atas sofa tersebut. Sementara aku sendiri sedang kewalahan karena serangan dari tiga wanita ini, maka itu aku pun tidak memperhatikannya lagi.
Langsung saja aku membuka baju Mela karena dia lah terdekat dengan aku dan juga saat Mela sedang membuka seluruh bajunya, aku menarik Dila ke atas dan juga kami pun berciuman. Sementara itu, Ria menggantikan posisi Dila untuk mengulum kemaluanku. Begitu juga dengan Dila, aku membuka bajunya dan juga posisinya digantikan oleh Ria dan posisi Ria digantikan Mela,
Wow.. ternyata kulumannya Mela jauh lebih enak daripada Ria dan juga Dila sampai akhirnya aku pun merebahkan diri di ranjang yang berada di ruangan itu. Ria usai membuka bajunya langsung memegang kontolku dan juga diarahkannya ke dalam memeknya yang sudah basah dari tadi setelah pas, kemudian diturunkan pantatnya perlahan sampai akhirnya... Bless...,
“Aaahh..”, desah Ria pelan.
Sewaktu Ria sedang asyiknya menaik-turunkan pantatnya di atasku, maka aku menarik Mela ke atasku dan juga aku langsung menjilati memeknya.
“Aahh.. enak, Man teruskan Man,, ooooohh..” desah Mela keenakan.
“Aaaahh.. ohh.ssttt” desah Ria yang bercampukan dendan desahan Mela dan Hani.
“Ohhhh.. yessss jilatin terus, Man ohhh yesss sstttt” desah Mela saat klitorisnya aku jilat.
Sementara itu, aku juga menarik si Dila dan juga aku masukan jariku ke dalam liang memeknya dan membuat Dila meracau dan juga meliuk-liukan badannya.
“Ohh. yes Man,, enak banget, Man dalem lagi, Man... ooohhh..” racau si Dila.
Setelah berada dalam posisi yang sama selama kurang lebih 15 menit, akhirnya si Ria menggenjotnya dengna cepat dan juga mengerang.
“Aahh.. Man, aku mau keluar Man, ahhhh..” desah Ria dan juga seketika itu tubuhnya menjadi lemas dan juga jatuh disampingku.
Dan ternyata tanpa aku sadari, dibawahku sudah ada si Hani yang sangat cepat langsung melumat kemaluanku, maka aku pun menggeliat menahan rasa nikmat karena hisapan Hani dan juga Mela segera memasukan kemaluanku pada memeknya dan juga langsung digoyangkannya dengan cepat dan naik turun serta terkadang memutar, sementara itu si Dila juga tidak mau kehilangan kesempatannya maka dia pun langsung menyodorkan memeknya ke mulutku dan juga aku pun langusng menjilati dan juga mengihisap-hisap memeknya.
Setelah selama 5 menit aku menjilati memeknya, tubuh Dila tiba-tiba mengejang dan juga dia berteriak,
“Mannn aaahh.. akuu kelu..aaarrr Mannn.. aaaaahh..” sambil menekan memeknya kuat ke mulutku. Langsung saja aku menghisap kuat-kuat memeknya dan juga aku merasakan aliran deras cairan dari memeknya yang langsung saja aku sedot dan juga aku telan habis.
Setelah Dila merebahkan diri ternyata si Kki juga tidak mau ketinggalan, dia langsung menaikiku dan juga aku kembali disodorkan memek yang ke 3 pada siang ini yang langsung saja aku lumat habis. Aku baru memulai menjilati memek Nini, sementara Mela yang masih bergoyang di atasku akhirnya mengerang juga.
“Man, akuu keluarrrr. Man ahhh.. ssttt aaahh..” racaunya.
Terasa banget cairannya yang mengalir deras mambasahi kemaluanku dan juga seketika itu juga tubuhnya melemas dan juga menggelimpang di sampingku dan juga ternyata Nini juga sudah tidak tahan dan langsung saja menurunkan tubuhnya ke bawah dan juga memasukan kontolku ke dalam memeknya dan..
“Aaahh.. sstttt aaaahh.. Man,, mentok Mann.. aaahhh..” desahnya.
Sedangkan si Hani yang dari tadi cuma melihat sambil bermasturbasi sendiri langsung aku tarik ke atasku dan jgua aku jilati seta menghisap memeknya.
“Ooooohh yessss ohh jilat terus sayangg oooh..” desah Hani.
Setelah 10 menit Nini berada di atasku dan juga menggoyangkan pinggulnya akhirnya dia mengalami klimaks. Sementara itu aku sendiri yang dari tadi belum keluar karena tidak bisa konsentrasi, maka setelah si Nini rebah di sampingku, aku langsung membalikan badan dan sekarang Hani berada di bawahku dan juga perlahan aku memasukan kontolku ke dalam memeknya yang terasa sangat sempit, saat kepala kontolku menyeruak masuk hingga Hani berteriak.
“Aaahh.. pelan-pelan, Man.. Sakittt”
Maka perlahan-lahan aku pun memasukan lagi, usai masuk setengahnya masuk, aku pun mendiamkan sebentar supaya memek Hani terbiasa dulu karena aku melihat si Hani mengernyitkan dahinya menahan rasa sakit. Setelah Hani tenang kembali maka aku pun langsung sorong pantatku dan juga akhirnya seluruh kontolku berada dalam memek Hani.
“Aaahh Mannnn sakitttt aahhh..” desah Hani.
Dan perlahan Hani mulai menggoyangkan pinggulnya sendiri maka aku pun langsung menggenjot pantatku keluar masuk memeknya.
Terasa sempit sekali memeknya dan juga saat aku melirik ke bawah aku melihat ada tetesan darah yang mengalir keluar dari memeknya dan baru kuketahui bahwa memang Hani adalah yang termuda diantara semuanya yang ada disini. Dia baru saja masuk SMU kelas 1 dan juga cuma dia saja yang masih perawan.
“Aaahh.. ssttttt.. terus Mannn enak banget Man ohhhh.. lebih dalam lagi, Man..” ceracau Hani.
Maka aku langsung menarik Hani ke pinggiran tempat tidur dengan posisi kakinya yang berada di bahuku dan aku berdiri. Memang Hani tidak kelihatan seperti seorang anak yang baru masuk SMU karena tingginya sekitar 170cm dan juga buah dadanya yang berukuran 36 B.
Setelah 10 menit aku pompa, Hani pun akhirnya dia pun mengerang.
“Mannn akuu keluuu.. aaar, Mann ohhhh.. Mann..”
Namun, aku tidak peduli. Aku terus menggenjot Hani karena aku sendiri sedang mengejar klimaksku. Setelah itu aku membalikan tubuh Hani sambil menggenjotnya sampai akhirnya Hani yang berada pada posisi menungging dan juga aku terus mepompanya dari belakang sambil terus meremas buah dadanya yang 36B yang menggantung bebas.
Saat aku sedang menggenjotnya dari arah bawah belakang, aku merasa ada yang sedang menjilati buah pelirku dan juga ternyata si Mela sudah bangun kembali. Setelah 10 menit aku menggenjot Hani dari belakang, dia pun akhirnya mengalami orgasme kembali.
“Aaahh Mannn akuuu keluar lagi, Mannn aaah..” dan seketika itu juga tubuhnya benar-benar melemas. Melihat kondisinya seperti itu, aku pun tidak tega dan juga langsung aku tarik Mela mengangkang menggantikan Hani dan juga aku tusukkan kontolku ke dalam memeknya dan juga Mela dengan posisi di bawah langsung mendesah-desah seperti orang yang sedang kepedasan.
“Aahh.. Man, terusss, Man.. sssst enak, Mannn teruss ooooh..” racaunya.
“Enak banget, Mel, aahhhh.. ssttt aaahh”, ceracauku tidak karuan karena merasakan sedotan-sedotan dari memek Mela yang kata orang seperti ’empot ayam’.
Maka dengan semangat, aku menggenjot Mela dan juga 10 menit kemudian Mela pun berkata,
“Man,, keluar, Man.. Mannn aaahhh”
“Ntar, Melll tunggu bentar, aku juga sudah mau keluar. kita barengan aaaahh” kataku. Dan akhirnya,
“Man,, aku sudah gak kuat, Man aaaaah..”, serttt.. serrrt.. seeerr.., terasa deras semprotan Mela orgasme..
“Aaaaahh aku juga,, Mellll aaaaah..”, crooot.. crotttt.. crottttt.., akhirnya kami pun orgasme bersamaan.
Kami pun ketiduran karena kecapekan dengan posisi aku di atas Mela. Aku tertidur 15 menit, tiba-tiba aku merasakan kontolku sedang dijilat-jilat dan juga dihisap-hiasap. Aku membuka mataku dan ternyata si Dila sedang mengulum kontolku. Seketika itu juga aku meracau,
“Ahhhh.. oohh.. enak banget, Dit terus Dit”
Dila tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada dia langsung naik ke atas tubuhku dan juga memasukkan kontolku ke dalam memeknya. Memang dari pesta tadi cuma Dila yang belum merasakan kontolku maka pada saat yang lainnya sedang tidur, Dila pun memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dia terus menggoyangkan pinggulnya.
“Aaahh.. sssst enak banget, Mannn aaah..” Aku juga merasakan keenakan dengan goyangan Dila karena goyangannya benar-benar bak penari ular, dia memutar-mutarkan pantatnya di atas kontolku.
Lama sekali dia melakukan itu sampai akhirnya kami keluar bersamaan.
“Ahhhh ,,Mannn enak banget,, Man.. ayo Mannn, kita keluarin barengan ooohh..”
Dan akhirnya,
“Dil aku sudah keluar aaaaaahh ohhhhh crooooot.. crottttt..” Kami berdua pun lemas dan juga Dila menciumku bibirku dengan mesra.
“Makasi ya, sayang, enak banget lho. Bener yang Ria katakan” katanya.
“Emangnya Ria bilang apa, Dil?” tanyaku penasaran.
“kontolmu enak, kamu mampu buat cewek ketagihan. Nanti lagi ya” katanya.
Aku cuma tersenyum dan juga memeluknya.
Akhirnya aku pun menginap di sana dan juga kami berenam pun melakukannya berulang kali. Terkadang aku mengeluarkan air maniku di dalam memek Mela, Hani atau pun yang lainnya secara bergantian. Sampai sekarang kami pun tetap sering melakukannya, kadang satu lawan satu, terkadang threesome, atau pun berenam juga.
No comments:
Post a Comment