
, tiba-tiba saja muncul ide untuk menelepon Anton, seorang putra dari bos perusahan agen bola di ibukota. Dan aku mengatakan kepadanya bahwa Aku sedang sangat bernafsu.
Aku memilih Anton dikarenakn selain kemaluannya yang lumayan besar dan juga dia pun piawai dalam berhubungan badan, Aku dan juga dia sepakat untuk saling mengisi layaknya sepasang suami istri. Kesepakatan itu sudah kita sepakati sejak berhubungan seks pertama kali, Tidak tahu kapan dan Aku pun tidak sudah ingat pasti. Aku dan juga Anton telah beberapa kali melakukan hubungan seks. Kita tidak mempunyai komitmen apapun, maksudnya akan Anton tetap hidup bebas dan juga Aku pun tetap hidup bebas, kita tidak berkomitmen untuk berstatus sebagai kekasih.
Singkat cerita, akhirnya Anton pun datang ke tempat tinggalku, saat itu jam 17:45 menit, dia lebih cepat 15 menit yang sudah dia janjikan. Ketika dia datang, dia pun masuk begitu saja seperti yang sudah biasa dia lakukan. Dia langsung duduk di atas sofa dan juga menonton TV yang sudah Aku nyalakan terlebih dahulu sebelumnya.
Setelah menutup pintu dan
juga Aku langsung duduk di samping Anton. Anton sangat dingin, tidak seperti biasanya. Kami sempat saling berdiam sejenak dengan seribu bahasa, sampai akhirnya dia pun mulai membuka pembicaraan dan juga mengatakan kepadaku bahwa sebenarnya dia sedang malas melakukan hubungan seks. Aku mengatakan sekali lagi kepadanya bahwa Aku sedang nafsu dan juga Aku benar-benar ingin berhubungan seks sembari merangkulnya dan juga mengcium pipi kirinya.
“Anton, maaf ya kalau kamu sedang tidak bernafsu, tetapi aku bener-bener lagi pingin sekarng.. plis dech” kata Aku pada dia.
“Tolong ya, plis..” lanjut Aku.
Tanpa dikomando olehnya, aku langsung beranjak dari tempat duduk, dan menyalakan video VHS untuk
menayangkan film porno. Tidak tahu berapa lama, dia tetap saja pada sikapnya, dia tetap bersikap dingin, dia cuma mengubah posisi duduknya. Hingga akhirnya, hasrat seksku sendiri benar-benar sudah menggebu-gebu dengan ditambahnya hidangan pada TV. Aku pun memperhatikan Anton, kulihat wajahnya, Aku melihat sorotan matanya, dan juga Aku melihat kemaluannya yang masih terbungkus oleh blue jeans. Tampaknya dia juga sudah mulai terangsang dengan apa yg sedang dia tonton, terlihat dari kemaluannya yang sudah mulai mengeras dan juga rasanya sudah mau keluar dari celana.
Semakin dahsyatnya hasratku sampai akhirnya Aku pun memulai untuk melakukan hubungan seks dengannya. Pertama-tama Aku mencium lembut pipi kirinya dan juga Aku meraba kemaluannya, Kuelus dan juga sesekali sedikit kuremas. Aku tidak lama melakukan itu, karena Anton membalasnya dengan membuka celana jeansnya, dan resletingnya. Aku tahu apa yang dia mau. Aku membantunya untuk membukakan celana karena Anton agak sulit dengan posisinya yang sedang duduk, Aku membantu menurunkan celana dan celana dalamnya yang berwarna coklat.
Setelah dia membuka celananya, Aku langsung berjongkok di depannya kemudian Aku pun langsung menggenggam kemaluannya dan juga langsung Aku jilati, kulum dan kukocok dengan lembut. Aku sudah tidak bisa menahan gejolak yang ada di dalam diriku, Aku benar-benar sangat menikmati apa yang sedang Aku lakukan, Aku benar-benar bisa merasakan seperti apa yang sedang dirasakan oleh Anton sekarang. Kukulum kemaluannya, sesekali kujilati ujungnya sedangkan tanganku, menaik-turunkan kulit kemaluannya dengan lembut, Aku pun sengaja sesekali memasukkan salah satu jariku dalam lubang duburnya. Sambil kukulum, sesekali Aku melihat wajahnya, dia tampak sangat menikmati kuluman dan juga hisapanku. Dia memejamkan mata dan juga sesekali mendesah dengan pelan.
Dia sesekali juga memegangi kepalaku sambil mendesah kenikmatan. Dia pun sesekali melihat apa yang sedang Aku lakukan sambil berusaha untuk menjamah payudaraku yang masih terbungkus oleh pakaianku dan juga bra di dalamnya. Dia tampak sesekali bergetar. Sungguh Aku tidak peduli dengan apa yang dia lakukan, Aku senang dengan reaksinya karena apa yang sedang Aku lakukan terhadapnya. Beberapa kali Aku juga merasakan rasa asin dari hisapan Aku, sampai akhirnya kemaluannya yang sedang Aku kulum itu menjadi sangat keras dan juga berada pada posisi puncaknya. Aku pun tersenyum melihat apa yang kulihat, karena cara yang baru dan juga sedang kulakukan membuahkan hasil.
Tidak tahu sudah berapa lama Aku mengulum kemaluannya, dan juga akhirnya Aku menyudahinya. Aku berdiri dan juga melepaskan semua pakaianku, Anton pun kusuruh untuk membuka kaosnya kemudian duduk kembali pada posisi semula. Tampak payudaraku dan juga kulitku yang mulus putih serta bulu yang tumbuh halus pada bagian atas kemaluan Aku. Untuk para pembaca ketahui, Aku mempunyai ukuran 34B-28-38 dengan tinggi 170 cm. Setelah Aku membuka semua pakaianku, Aku berdiri di atas sofa dan kuarahkan kemaluanku pada wajah Anton. Rasanya Anton sudah tahu apa yang kuinginkan, dia pun langsung memegang kemaluanku dengan tangan kirinya, kemudian kuangkat kaki kiriku sampai akhirnya kemaluan Aku tepat di depan wajah Anton. Dia menghisap, dia menjilat dan juga dia memainkan klitorisku. Terkadang juga dimasukkannya jarinya dalam kemaluanku. Aku begitu menikmati permainannya dengan sesekali mendesah pelan. Sungguh hebat sekali permainan tangan dan juga lidahnya pada kemaluanku sehingga Aku pun menggoyangkan pinggulku ke kiri dan juga ke kanan .
Aku pun tidak tahu persis sudah berapa lama Aku melakukan hal ini, sampai akhirnya Aku mengangkat badanku menjauhkan kemaluan Aku dari wajah Anton. Aku pun menarik si Anton untuk berdiri, dan juga Aku turun dari sofa yang barusan Aku naiki. Sambil membelakangi Anton, Aku menarik tangannya ke salah satu sudut rumahku yang ada jendelanya dan juga sudah Aku buka sedikit jendela. Setelah membelakangi badan Anton dan Aku menghadap keluar jendela, Aku masih memegang kemaluannya dan kuarahkan kemaluannya pada kemaluanku, sedangkan tangan kananku memegangi jendela.
"Ooh.." rasanya sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata ketika kemaluannya masuk ke dalam liang kemaluanku, Aku begitu bergejolak dengan hasrat seksku yang semakin memburu, nafas dan juga detak jantungku sudah tidak beraturan. Aku pun memaju-mundurkan pantatku dengan sesekali menggoyangkan ke kiri dan juga ke kanan, terkadang memutar-mutar kecil pinggulku. Demikian juga yang dilakukan oleh Anton, dia memaju-mundurkan kemaluannya sehingga terdengar suara gesekan antara pantatku dengan daerah perutnya Sungguh, sekali lagi kukatakan bahwa Aku benar-benar sangat menikmati apa yang sedang Aku lakukan, Aku benar-benar menikmati sekali hubungan seks yang sedang terjadi saat itu.
Beberapa kali Aku dan juga Anton mendesah karena tidak bisa menahan rasa nikmat yang kami rasakan dari persetubuhan ini. Sesekali Anton juga berusaha meremas payudaraku yang menggantung ke bawah dan juga memilin putingku. Ngilu sekali rasanya ketika ia melakukan itu, tetapi rasa ngilu itu tetap tidak bisa menghilangkan rasa nikmat yang sedang kurasakan dari kemaluanku. Perasaan nikmat yang sedang menjalar pada seluruh tubuhku semakin lama semakin memuncak. Aku pun menikmati setiap dorongan kemaluan Anton pada lubang kemaluanku, Aku sangat menikmati setiap tarikan seakan ingin mengeluarkan kemaluannya dari kemaluanku. Aku akhirnya pun mencapai puncak, dan Aku juga sudah tidak bisa menahan semua itu sehingga Aku mengatakan kepada Anton bahwa Aku sudah ingin sampai klimaks.
Saat Aku mengatakan bahwa Aku sudah orgasme, Anton menarik tubuh Aku sehingga wajah kami berdekatan, kemudian dia mencium bibirku. Aku menekan dalam-dalam kemaluanku sampai menelan semua batang kemaluannya. Sungguh nikmat yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata apa yang tengaj Aku rasakan pada saat itu. Semua syaraf yang ada di tubuhku beberapa detik menegang bersamaan dengan lendir yang menyembur keluar dari kemaluanku. Beberapa detik Aku pun terdiam berdiri pada posisiku sampai akhirnya Aku kembali pada posisiku semula memegang salah satu sudut pada jendela sedangkan Anton pun melanjutkan untuk memompa kemaluannya di lubang kemaluanku.
Pada saat-saat pertama setelah Aku orgasme, Aku merasa lesu tetapi Aku tetap ingin terus melakukan hubungan seks, dia masih mengeluar masukkan kemaluannya pada kemaluanku. Aku merasa hampa dan juga lemas sekali. Pada saat itulah, Aku cuma berdiam diri dan juga merasakan dorongan-dorongan yang dilakukan Anton, Aku tidak lagi memutar-mutarkan pinggulku atau pun ikut memaju-mundurkan pantatku.
Akhirnya aku memegang batang kemaluan Anton, kemudian melepaskannya dari kemaluan Aku, Aku ingin mengulum dan juga menghisap kemaluannya supaya Aku bisa membangkitkan nafsu seksku kembali. Aku pun mmebalikkan badan, kemudian Aku berjongkok sampai akhirnya kemaluannya itu di depan wajahku. Aku kulum habis kemaluannya, Aku menghisap dan juga kujilat juga daerah ujung kemaluan si Anton, masih terasa lendirku pada kemaluannya, tetapi Aku tidak peduli, Aku tetap saja ingin menghisap, kulum dan juga kocok kemaluannya.
Mungkin terlalu berhasratnya Aku membangkitkan hasrat seksku, sampai akhirnya tanpa terasa berapa lama Aku sudah melakukan itu. Anton pun mengatakan bahwa dia ingin klimaks. Mendengarkan itu, Aku pun langsung berdiri dan juga menyuruhnya untuk tiduran di atas karpet, sedangkan Aku berada di atasnya. Aku memegang kemaluannya kemudian memasukkannya ke dalam liang kemaluanku dengan posisiku tetap membelakangi Anton. Aku menaik-turunkan tubuh Aku. Awalnya pelan-pelan tetapi semakin lama semakin cepat sampai payudaraku yang besar juga ikut bergoyang dengan cepat. Semakin cepat Aku menaik-turunkan tubuhku sampai semakin cepat pula gerakan kemaluannya keluar masuk di dalam kemaluanku dan juga akhirnya Anton pun mengatakan lagi kepadaku bahwa dia sudah ingin keluar.
Awalnya Aku tidak terlalu peduli dengannya sampai akhirnya Anton mengatakannya dengan teriakan menandakan dia benar-benar sudah tidak tahan lagi. Cepat-cepat saja Aku mengambil posisi untuk bisa mengulum kemaluan Anton. Ternyata benar, dalam hitungan detik saja setelah beberapa kali Aku mengulumnya, Anton pun menyemburkan air maninya sampai mengenai pipi dan juga sekitar bibir Aku. Aku masih tetap mengulumnya, Aku menelan semua air mani Anton sampai bersih dan juga Aku jilati beberapa kali yang ada pada lubang ujung kemaluannya. Beberapa kali tubuh Anton bergetar karena perlakuanku.
Dan kami pun akhirnya membersihkan badan kami di dalam kamar mandi. Aku pun membilas badan Aku dengan air. Usai keluar dari kamar mandi, kita pun langsung berpakaian kembali. Kita duduk di atas sofa semula dan juga menikmati kenikmatan masing-masing. Aku memeluk Anton dengan manja. Kalau kuperhatikan, dia itu pria yang tidak bisa dinilai jelek juga, baik wajahnya maupun tubuhnya.
Tidak terasa kami sudah tertidur. Ketika terbangun kami sama-sama sudah telanjang dan juga kuperhatikan kemaluannya yang masih ngaceng. Gairahku pun naik kembali pada saat kulihat kemaluannya itu seolah mengajak dan juga menantangkuy. Tanpa buang waktu lagi langusng kukocok dan juga kukulum, kujilati dan juga kuremas. Dia pun terbangun dan juga kami melanjutkan pergumulan ronde berikutnya.
No comments:
Post a Comment