MARI ~~

1 October 2016

Cerita Seks - Kenalan Baru Langsung ML Berakhir Pacaran

Sebenarnya tujuanku untuk fitness semula hanyalah iseng, aku cuma ingin melihat wanita-wanita sexy berpakaian ketat dengan baju senam mereka saja, tetapi akhirnya terasa juga manfaatnya, otot perutku menjadi rata, bisep dan juga trisepku ikut terbentuk, sampai membuatku menjadi percaya diri. Tetapi tentunya kegiatanku melihat wanita cantik berpakaian sexy tidak kulewatkan. Sambil menyelam minum air..

Okeh, akhirnya aku pilih sebuah hotel di kawasan Asia Afrika. Aku pun membiasakan diri untuk tidak langsung pulang ke rumahku. Cutiku dimanfaatkan untuk menikmati kota Bandung sendirian, daripada bersama dengan orang-orang rumah. Orang tuaku tergolong old fashion, yang penuh akan peraturan ketat, meskipun aku sadar bahwa hal itu yang membuatku menjadi hidup mandiri.


Hari itu masih sore kira-kira pukul 16. 30. Usai aku check in dan juga beristirahat sebentar, kumanfaatkan semua fasilitas fitness gratisku. Aku pun mengganti bajuku dengan celana pendek dan juga t-shirt tanpa lengan.



Saat memasuki ruang fitness, aku pun melihat sekeliling, masih agak sepi. Cuma beberapa pria pada beberapa alat saja. Hmm, i think that this is not my lucky day, pikirku di hati sambil berjalan menuju ke sepeda statis. Ku kayuh sepeda itu selama lima menit dan juga beralih ke alat yang lainnya.


Sepuluh menit sebelum pukul lima sore, dua wanita datang. Well, this isn’t an unlucky day after all. Aku semakin semangat menarik beban fitnessku. Diikuti beberapa wanita yang lain, yang tentunya juga berpakain senam, warna-warni, ada yang bercelana panjang cutbray dan juga kaos ketat, short pants dengan atasan model sport bra, semakin menambah indahnya pemandangan tempat fitness. Beberapa diantara mereka duduk, ada yang ngobrol sambil cekikikan, dan juga mencoba beberapa alat. Mungkin saja mereka mau ber-aerobic nantinya, pikirku.


Betul saja terkaanku saat seorang wanita yang berpakaian seperti mereka masuk dan juga mengotak-ngatik tape compo, dan juga terdengarlah suara musik house dengan tempo yang cepat. Masing-masing dari mereka berbaris dan juga mulai bergerak mengikuti instruksi. Gerakan demi gerakan mereka lakukan ketika masih pemanasan. 


Mendadak saja seorang wanita masuk, sangat cantik sekali dibandingkan mereka, tinggi 165 cm dan berambut panjang yang diikat buntut kuda, memakai pakaian senam dari bahan lycra yang mengkilat warna krem dengan model tank top dan juga g-string di pantatnya. Bongkahan pantatnya yang tertutup lycra ketat berwarna krem lebih muda menyerupai warna kulit tangan yang kuning langsat sampai ke kaki yang tertutup kaos kaki dan juga sepatu. Seksi sekali. Tidak sengaja kulihat dadanya karena handuk yang menggantung pada pundak ditaruh di kursi yang dekat dengan alat yang sedang kupakai. Tonjolan putingnya pun terlihat jelas sekali, menghiasi tonjolan dada yang sekitar 36 b ukurannya. Dia sedikit melirik ke arahku kemudian mencari barisan yang kosong dan juga mengikuti gerakan aerobik. Dadaku pun berdegup kencang ketika dia melirik meski cuma sedetik.


Gerakan demi gerakan instruktur pun diikutinya, mulai dari pemanasan sampai dengan gerakan cepat yang melompat-lompat hinga bongkahan payudaranya ikut bergerak turun naik. kontolku sudah mulai membengkak seiring dengan lincahnya gerakannya. Mataku pun terus tertuju pada dia. Posisiku kebetulan secara membentuk sudut 45 derajat dari samping kirinya sedikit ke belakang. Hmm beruntung banget diriku. Hingga akhirnya dia pun melakukan gerakan pendinginan. Keringat pun sudah membasahi bajunya, tercetak jelas di punggung dan juga dadanya, sampai tonjolan puting itu pun terlihat jelas sekali, saat dia memutarkan badan ke kiri dan juga ke kanan.


Sampai akhirnya aku pun dibuat malu. Saat aku memperhatikannya, dia pun balas memperhatikanku melalui pantulan kaca cermin yang ada di depannya. Saat aku mengalihkan pandang ke kaca, dia pun tersenyum kepadaku melalui pantulan cerminnya. Tidak tahu berapa lama dia memandangku sebelum aku menyadari sedang dipandangi. Aku pun langsung memalingkan muka dan juga beranjak dari alat yang sedang kupakai.


Aku langsung berganti pakaian renang dan kuceburkan diri ke dalam kolam untuk mendinginkan otakku. Dua sampai tiga balikan aku berganti gaya sampai akhirnya balik ke gaya punggung. Kepalaku pun menabrak seseorang dan juga terjatuh masuk ke air. Sama-sama kami berbalik dan juga usai berbalik aku baru sadar yang ditabrak adalah pantatnya dia yang sudah berganti pakaian renang juga, potongan high cut pada pinggul dengan warna floral biru yang sangat seksi. Kini tonjolan putingnya sudah bersembunyi di balik baju renangnya dan membuatku merasa sedikit kecewa.


“Ehh, maaf ya Mbak, tidak kelihatan tadi, habis gaya punggung tadi” kataku meminta maaf padanya.

“Tidak apa-apa kok Mas, aku yang salah tadi, tidak melihat jalur orang yang berenang”, jawabnya sambil mengusap muka dan juga rambutnya ke belakang.
Si dia pun tersenyum kembali ke arahku, dengan lirikan matanya menyapu dari muka sampai ke bagian pusarku.

“Kenalan dong, aku Anto”, kataku menyodorkan tangan.

Dijabatnya tanganku dan berkata”Meity”, jawabnya.
Kami pun menepi ke pinggir kolam, sambil mencelupkan diri sebatas leher. Kami lantas duduk bersampingan.

“Baru disini ya Mas?”, Meity mulai membuka pembicaraan.

“Iya, tetapi jangan panggil Mas, Anto saja cukup. Aku asli Bandung, tetapi memang baru ke sini. Aku bekerja di Jakarta. Kalau kamu, Mei?”, aku berbalik bertanya.
“Aku Bandung juga, bekerja di perusahaan agen bola terpercaya, menjadi CS. Dekat sini saja kok, berseberangan. Aku biasanya aerobic dan juga renang di sini, dua hari sekali, pas ada jadwal aerobic-nya saja”.

Pembicaraan kami pun berkembang dari hal pekerjaan dan mengarah kepada hal-hal yang lebih pribadi. Meity baru saja putus dengan pacarnya, kira-kira dua minggu lalu. Keluarga pacarnya tidak setuju Meity dan pacarnya dijodohkan dengan orang lain oleh keluarganya. Agak sedih juga Meity bercerita dan..


“Mei, balapan ke seberang yuk, gaya bebas”, ajakku.

“Ayo, .. siapa yang takut?”, jawabnya.
Kami berdua pun berlomba sampai seberang. Aku sedikit curang karena mendorong bahunya ke belakang sehingga Meity pun tertinggal. Pada saat aku sudah duluan di seberang..

“Anto, kamu curang, kamu curang”, keluhnya sambil memukul-mukul tanganku.

Aku pun tertawa-tawa dan juga bergerak mundur menjauhi Meity. Dia pun mengejarku dan sampai akhirnya”Byyurr, .”., aku terjatuh ke belakang. Kakiku pun menyenggol kakinya membuat dia pun ikut terjatuh dan juga kami berdua tidak sengaja saling berpelukan. Dadanya yang empuk itu menyentuh dadaku dan membuat kontolku kembali membengkak. Pada saat kami sama-sama berdiri, kami pun masih berpelukan meski sedikit renggang.

Kami kemudian saling pandang, dan Meity memelukku kembali. Kesempatan ini pun tidak aku sia-siakan dengan balas memeluknya. Udara kota Bandung yang dingin pada sore yang beranjak malam hari tersebut, semakin menambah kuatnya pelukan kami. kontolku yang dari tadi sudah mengeras menyentuh perut bagian bawah Meity, atau tepatnya sedikit di atas kemaluan Meity. Pantat Meity sedikit bergerak mendorong, sampai kontolku terasa geli terjepit diantara perut Meity dan juga perutku. Berulang kali Meity melakukan itu, membuat darahku berdesir. 


“Emmhhh.”., Meity bergumam.


Karena sadar berada di tempat umum, meskipun kolam renang sedang sepi, cuma ada tiga orang selain kami berdua, membuatku sedikit melepaskan pelukannya meski sayang untuk dilakukan.


“Mei, kita sauna yuk!”, ajakku untuk menetralkan suasana.


Meity pun terlihat sedikit kecewa dengan sikapku.


“Ok!”, jawabnya dengan singkat.


Kami mengambil handuk di kursi pinggir kolam, dan juga berjalan bersamaan menuju ke ruang sauna yang tidak jauh dari kolam renangnya. Terbayang apa yang dilakukan Meity tadi saat di kolam, membuatku menerawang jauh untuk menyusun rencana dengan Meity selanjutnya.


“Kosong.”., kataku di dalam hati melihat ruangan sauna.


Kami berdua masuk ke dalam dan juga aku sengaja mengambil tempat duduk yang dekat dengan pintu, supaya orang lain tidak melihat kami berdua melalui jendela kecil pada pintu sauna.


“Mei.”., belum sempat aku berbicara, Meity sudag menciumku di bibir.


Bibir kami pun saling berpagut melakukan french kiss. Penetrasi lidah Meity di dalam mulutku, menunjukkan dia sudah sangat berpengalaman. Tangannya memegang dadaku, kemudian mengusap dan menyusuri perut sampai sampai pada kontolku yang memnag sudah berdiri dari tadi. Meity meremas-remas kontolku yang terbungkus oleh celana renang, sementara itu kuremas dua payudara yang kenyal dan juga kencang sekali.


Temperatur di ruang sauna menambah panas hawa di dalamnya. Kubalikkan badan Meity membelakangiku dan kuciumi tengkuknya, dan juga kuremas payudaranya”.Emmhh.. Antooo.. aahhh”, Meity melenguh. Kususupkan tanganku ke payudara Meity melalui celah baju renangnya. Kupilin putingnya dan juga membuat Meity sedikit menjerit dan juga menggelinjang. Untung saja ruangan saunanya kedap suara.


“Antoo, aku butuh kamu To, .. malam ini aja.. aahhh.”., Meity berbisik di telingaku, sambil kumainkan putingnya.

“Lanjut di kamarku saja yuk, ..!” ajakku.

Punggung Meity pun menjauhi badanku dan juga berbalik.


“Kamu check in di sini..?”, tanyanya dengan tampang sedikit gembira.

“Bukannya kamu.”.
“Iya sayang.”., Akhirnya kutempatkan jari telunjukku pada mulutnya.

Akhirnya kujelaskan alasanku kepada Meity.


Satu-satu kami keluar dari ruangan sauna. Meity pun bergegas ke ruang ganti. Begitu pun diriku. Setelah itu, Meity menenteng tasnya dan juga kami pun berjalan bersamaan. Kami berdua berjalan sambil memeluk pinggang masing-masing, seperti sepasang kekasih yang sudah lama sekali berpacaran. Setelah mengambil key card dari receptionist, kami pun naik ke kamarku di nomor 304. 


Setelah masuk ke kamar, pintu kamar ditutup, dan juga langsung kami merebahkan diri di atas ranjang. Untung saja aku pilih tempat tidur sharing. Meity masih mengenakan baju seragamnya yang lengkap dengan blazer, sepatu hak tinggi dan juga stocking hitam yang menggoda. Seksi sekali pokoknya!


Meity berada di bawah dan sementara aku di atasnya mencium bibirnya. Sesekali kujilat juga leher dan juga telinganya. Meity pun meracau terus memanggil-manggil namaku. Kubuka blazernya dan dari blouse putih tipis yang menempel, terlihat jelas putingnya yang berwarna coklat menerawang. Dia mungkin sengaja tidak memakai bra pikirku. Kemudian kubuka kancingnya satu persatu. Kujilati dadanya, lidahku menyapu habis dua bukit kembarnya yang mengencang itu. Rambutku pun diusapnya sambil melenguh dan juga memanggil namaku berkali-kali. Sesekali kugigit puting susunya.


Roknya pun kusingkapkan ke atas, ternyata di balik stocking hitam itu, Meity tidak memakai celana dalam lagi. Kujilat langsung kemaluan Meity yang terhalang stocking. Noda basah pada bibir vaginanya tercetak jelas di pantyhosenya. Meity pun semakin meracau dan juga menggelinjang. Kugigit sobek bagian yang menutupi vagina Meity yang basah. Kujilati memeknya. perlahan kusapu bibir vagina yang merah merekah itu. Kucari klitorisnya dan juga kumainkan lidahku di sana.


Meity pun mengejang hebat, menandai orgasme pertamanya.


“Eemmhh Ntoooo.. aahhh”, Meity berteriak tertahan.

“Makasih ya sayang.. ohh.. benar-benar nikmat sekali..!”.
“Pokoknya kamu harus ganti stocking ku yang mahal ini”, Meity merengek cemberut.
“Ok, tetapi puasin aku dulu Mei, .”., jawabku sambil rebahan di atas ranjang.

Meity kemudian berbalik dan juga di atasku. Blouse yang terbuka yang masih menempel itu disingkirkan Meity. Terpampanglah dua bukit yang menggantung di atasku. Vagina basah Meity pun terasa di perutku. Rok yang tersingkap dilepaskannya lewat atas. Hanya tinggal stocking yang masih menempel, sepatunya pun sudah lepas.


Meity kini kembali menciumiku. Lidahnya dengan sigap menyapu dadaku dan juga putingku. Sesekali dia gigit, membuatku menggelinjang kegelian. Kemudian lidahnya menyapu turn perutku sampai ke bagian kontolku yang sudah tegak. Meity pun mengocoknya secara perlahan. Ujung lidahnya menari-nari di lubang kencingku. Rasa hangatnya terasa saat lidahnya menyapu habis permukaan kontolku. Seluruh kontolku terbenam di mulut Meity. Sambil dikocoknya, keluar masuk di mulutnya Meity.


“Oohhh..!” aku pun tidak luput meracau.


Hampir terasa puncakku mau tercapai, kudorong Meity untuk menjauhi kontolku, aku bangun dan juga berlutut di belakang Meity.


“Masukkin Roo, fuck me pleaseee, Ohhh.. arrgghhh.. Ntooo!”, Meity berteriak seiring dengan masuknya kontolku sedikit demi sedikit melalui celah stocking yang kugigit sobek tadi.

“Bleesss.”..Pantat Meity bergerak maju dan mundur, begitu juga pantatku, saling berlawanan.

“Oohh.. oohh.. aahh.. aahh.. oh God, .. fuck me harderrrr.. Aaaahh.. Antoo.. yesss”, begitulah kalmnat tidak beraturan yang keluar dari mulut Meity, seiring dengan semakin cepatnya gerakanku.

Kuremas-remas bongkahan pantatnya yang seksi. Meity menjilati jarinya sendiri.
“Mmmmhh.. Aaaahhh.. mmmhh.”., desah Meity membuatku semakin bernafsu saja untuk menggenjot pantatku.

Kemudian kami mengubah posisi. Aku berbaring dan juga Meity berada di atasku. Meity mengambil ancang-ancang untuk memasukkan kontolku ke vaginanya yang basah. Meity pun terlebih dahulu mengusap-usapkan kontolku pada bibir vaginanya. Aku semakin kelojotan dengan perlakuan si Meity. sedikit demi sedikit kontolku dilahap oleh vagina Meity.


“Bleesssh.”., habis sudah kontolku dilahap vaginanya.


Meity pun bergerak turun naik secara beraturan. Payudaranya juga bergoyang turun naik pula. Pemandangan yang indah tersebut tidak kulewatkan ketika badanku bangun, dan juga wajahku menghampiri kedua payudaranya. Kuremas payudaranya yang begoyang itu mengikuti iramanya. Kujilati dan juga kusedot bergantian.


“Errgghh.. eerrghh.. aahhh.”., Meity mendesah menandai bahwa dia menikmati genjotannya sendiri.


Kini kutarik tubuhnya sehingga Meity ikut berbaring di atas tubuhku. Kumulai menggenjot pantatku dari bawahnya. Meity pun teridam dan juga menengadahkan kepalanya, dan juga sesaat kemudian Meity pun berteriak meracau.


“Arrrgghh.. oohhh.. aaahh.. enaakkkhh.. aaahh.. nikmaatthh.. oooh.”., serunya.


Kuyakin posisi ini membuatnya merasakan sensasi yang luar biasa. 5 menit dengan posisi itu, Meity pun mengejang, dan juga berteriak panjang”, AARRGHHHHH.. Shittt.. Uuuhhh.. Antoooo.. aaaaihh.”., tanda dia mencapai orgasme lagi.


Terlepaslah kontolku dari vaginanya saat Meity ambruk di sisiku. Meity bernafas ngos-ngosan kecapean. Kini giliranku pula untuk mendapatkan kepuasan dari Meity. Kubalik tubuh yang penuh keringat yang mengkilat karena terkena cahaya lampu. Sungguh seksi sekali dia pada saat itu. Kubuka kedua kakiknya lagi, dan juga kulucuti stocking hitamnya yang masih menempel pada kakinya yang mulus. Terlihat indah kakinya putih mulus dari pantat sampai betis. Kujilati lubang anus si Meity, dan juga membuat dia sedikit mengangkat pantatnya ke atas.


“Pleasee.. Antooo.. tidak sekarang.. Give me a break.. Ohhhh.”., ratapnya saat mendapatkan perlakuanku.

Aku tidak mempedulikan ratapannya itu. Justru aku menjadi semakin gila dengan perlakuanku, kujilati lubang anusnya dan juga membuat penetrasi pada lubangnya dengan lidahku. Area perineumnya pun tidak luput kujilati. Sampai akhirnya kuputuskan untuk mensodomi si Meity, karena kulihat lubang anus Meity yang sedikit besar dibandingkan orang yang belum pernah disodomi.

“Mei, siap yaa.”., kataku sambil mengusapkan ludahku pada kontol yang masih berdiri tegak dari tadi.

“Apaa.., mau apa Too.. kamu ma.. AAHHH, .. Antoooy.. Jaaanng.. aaahh”, belum selesai si Meity berbicara, aku sudah menancapkan kontolku di dalam anusnya.. begitu hangat, sempit dan juga lembut.

Kutarik kembali perlahan dan juga kumasukkan lagi. Dan iramanya kupercapat. Meity pun pasrah, dan juga meracau tidak karuan.


“Eehh.. Ehh.. gimana,Mei .. eeh.. enak,Mei..?, tanyaku sambil menggenjot pelan pantat Meity yang seksi nan aduhai.

“Oohhhh.. Ntooo.. aaagh.. nikmat tooo.. aah.. Shiititt.. C’monn.. fuck me harder baby.”., jawabnya.

Selama 10 menit aku memompakan kontol kontolku pada anusnya, terasa cairan sperma sudah berada di ujung kontolku. Buru-buru saja kutarik keluar kontolku, dan juga kubalikkan badan Meity menghadapku. Sambil kukocok, dan spermaku pun muncrat di muka Meity. Meity yang be;lum siap menerima spermaku di mukanya, mengelengkan kepalanya ke kiri dan juga kanan, sampai spermaku membasahi rambut dan jga pipinya. Sampai akhirnya, mulutnya terbuka, dan juga sisa semprotan spermaku pun masuk ke mulutnya. Usai spermaku habis, dia mengulum membersihkan kontolku. Aku masih merasa geli tetapi nikmat dan juga semakin menikmati sisa-sisa orgasme panjangku.


“Godd.. Thank you, my dear.. Meity.”., kataku setelah roboh ke samping tubuh Meity.

“Kamu curang lagi kamu Too, .. Tau gitu,tadi kuminum semuanya.. kasih tau kek kaloo mau muncrat di muka, gitu”, Meity kembali cemberut menjawabnya.

Aku cuma tersenyum. Tidak terasa kami pun bercinta cukup lama, sampai jam 10 malam.


Akhirnya si Meity pun memutuskan untuk bermalam di dalam kamarku. Kami pun lanjut melakukannya beberapa kali lagi sampai subuh. Toh, hari itu weekend dan juga Meity libur hari Sabtu. Pertemuan pertama itulah yang membuat kami berpacaran selama 6 bulan lamanya dan akhirnya kami putus.

No comments:

Post a Comment