MARI ~~

14 September 2016

Cerita Sex - Keluarga Gila

Keingat sewaktu kecil aku sering melihat orang tuaku menonton film bokep di ruang keluarga. Tidak peduli siang ataupun malam filmnya diputar terus menerus. Mereka cuek saja meski ada anak-anaknya disana, sempat juga aku melihat kedua orang tuaku ML di ruang tamu karena terangsang akibat adegan hot di layar TV.

Ketika aku pulang dari sekolah (saat itu aku sudah kelas 3SMA dan adikku kelas 2SMA), aku  melihat kontol ayahku sedang dihisap oleh pembantuku dan disampingnya terdapat ibuku yang telanjang dada yang berciuman dengan ayahku. Aku pun menjadi agak heran tetapi ...... mungkin saja hal ini ini sudah biasa pikirku




"Papi kok uda balik dari kantor?" tanyaku.
Ayahku adalah seorang pengusaha agen bola terbesar di Indonesia, sehingga dia bebas masuk dan keluar kantornya.
Ayah dan ibuku langsung terkejut.
"Eh,, sayangku kok uda pulang? Bagaimana dengan ujiannya?" tanya ibuku.
"Boleh lahh,, kagak jelek-jelek amat kok" jawabku.
Aku pun langsung duduk disamping ibuku yang sedang telanjang dada itu.

"Makan dulu sana Fred," kata ayahku.
"Sudah, pih, uda makan bareng sama teman tadi," sambil melihat pembantu kami yang bernama Erna menghisap kontol ayahku.
"Lagi napain sih, mah?" tanyaku.
Ibu cuma tersenyum.

"Sudah, tuan?" tanya Erna,
Mungkin dia merasa malu karena diperhatikan aku.
"Belum donk, Na... Sepong sampai maninya keluar donk, kami in kagak pernah beres yah kalau bekerja," tegur ibuku.

Kulihat ayahku sedang merem melek dan berdesis..
"Ssssshhhhhhhhh hhhss ahhhhh Erna, terus naa.. aaaaahhh sshhhhhh"
Aku pun menjadi penasaran bagaimana rasanya disepong begitu. Sepertinya nikmat banget.

"Mah,, Freddy mau juga donk kayak papah," pintaku ke Mamah.
Mamaku pun tersenyum dan berkata," Sini buka celanamu, sayangku."

Aku pun langsung membuka celana dan menyodorkan kontolku kepada ibuku. Ibuku langsung menghisap habis seluruh kontolku dengan lembut dan tangan kirinya sambil memegang pelerku. Aku pun langsung merasa nikmat-nikmat geli.

"Aahhh... sssshhhh. Geli mahhh"  tetapi ibuku tetap saja menyepong kontolku tanpa ampun. Akupun melihat ayahku sedang mencoba memasukkan kontolnya ke dalam memek Erna.

"Lho, kok pappah keterusan begitu sich?" kata ibuku tersenyum dan tangannya masih mengocok kontolku.
"Habisnya tanggung sich mahh.," jawab ayahku.

Kulihat Erna merem melek saat menerima hujaman kontol ayahku sambil menggoyangkan pantatnya. Tiba-tiba saja Erna memeluk erat pinggang ayahku dan ayahku mencengkram bahu Erna dengna kuat.
"Tuan, Erna uda mau keluar ni," erang Erna.
"Bapak juga uda mau kelu..ar," kata ayahku dan crott crottt croottt...
Sperma ayahku disemburkan di dalam memek Erna. Setelah itu mereka pun terkulai lemas dan juga tergolek bersama di atas karpet.

"Freddy mau masukin anunya ke memek mamah juga?" tanya ibuku sambil terus mengocok kontolku. Belum selesai ibuku bicara tiba-tiba saja
"Aahhh.. Ahhhhh aaahh" aku mengerang dan kontolku menyemburkan sperma. Aku pun menjadi lemas.
" Yaahhh, uda keluar.. Mamah kan belum dikerjain dari tadi.." keluh mamah.
"Nanti malam aja, mahh.. Full servis.." kata ayahku sambil tertawa.

"Mamaaa"
Ternyata adikku sudah pulang diantar oleh supir kami, Mas Iim. Fenny pun langsung dicium pipinya sama ibuku.

"Mamah,, kok pada ga pake baju semuanya? tanya adikku bengong.
"Gapapa kok sayang, hanya gerah aja," jawab ayahku.

Malam saat kami berempat sedang asyik menonton sinetron, aku dan adikku duduk di atas karpet depan TV. Sedangkan ayah dan ibu duduk diatas sofa panjang. Saat aku melihat ke belakang, kulihat ibuku sedang duduk diatas ayahku sambil menangkat dasternya. Terlihat jelas kontol ayahku sedang diduduki oleh mama.

Pantat ibuku naik turun disertai dengan goyangan erotis. Kemudian mereka pindah turun ke karpet dan sekarang ayahku berbaring dan ibuku menduduki kontolnya sambil menghadap ke arah ayahku. Lalu ibuku menaikturunkan pantatnya sambil bergoyang.
"ahhh ahhh.. sshhhh.. aahhhh" slleeepp sleeep sleeppp... "Terus mah, goysang terus.. ahhh.  ahhhhhh"

Aku dan adikku saling berpandangan. Memang hal seperti ini sudah biasa dipertontonkan kepada kami, tetapi kami berdua sepertinya mempunyai pikiran yang sama yaitu rasa penasaran akan rasanya.

Tiba-tiba Devi, slah satu pembantu kami masuk ke ruang keluarga kami, melihat tuan dan nyonyanya yang sedang ML tidaklah membuat dia canggung.
" Nyonya, makan malamnya sudah siap y," kata Devi.
"Iya,, sebennn. tarr. ssshhhh yaa.. aahhh," jawab ibuku.

Aku cuma tersenyum saja. Tiba-tiba aku mempunyai ide, aku mengeluarkan kontolku dari celana dan meminta Devi untuk menyepongnya. Devi pun kaget.
"ntar Nyonya dan Tuan marah lhoo Den," jawab Devi.
"Kagak ahh,, saya harus menyiapkan minum buat makan malam nanti," kata Devi sambil balik kembali ke belakang.
"huhhh," aku bersungut-sungut.
Tidak habis akal, aku menyodorkan kontolku ke mulut ibuku yang sedang asyik disodoki ayahku dari belakang.

Ibuku menyambut kontolku dengan membuka mulutnya dan aku pun mulai merasakan keeanakan. Setelah kontolku memerah, kucabut dari mulut mamah. Mereka pun berubah lagi, ibuku kembali menduduki ayahku.

Papaku memegang pinggul mamaku sambil sesekali meremas teteknya. Mama kemudian membungkukkan tubuhnya untuk mencium papa. Mereka bercium dengan hebohnya tidak peduli sekelilingnya lagi.. hmmmm .. cpott cpot hmmmmmm assshhh.... ssshhh aahh asshh oughhh...

Aku pun bingung apa yang mesti aku kerjakan sekarang. Lalu kulihat lubang anus mamaku.
"Wah.. Masih ada lubang yang nganggur nii," pikirku.
Aku pun langsung memasukkan kontol ke lubang anusnya. Mama pun terkejut, tetapii....
"pelan-pelan, sayangku.. Ahhhhhh sssshhh," erang Mamaku.

Aku langsung aja memasukkeluarkan kontolku di lubang anus Mama.
"Ahhhh ssshh ahhhh.. Teruskan sayang, masukan kontolmuu ahhhhhh.. mmmmhhh shh..."
Mamam terlihat begitu menikmati, dan tentunya aku pun enjoy sekali. Tetapi sepertinya papa menjadi terganggu karena gerakanku.

"Fred, jangan masukin kontolmu disitu, papa kan jadi kagok," kata Ayahku.
Aku pun mencabut kontol dari lubang mama dengan kecewa.

"Kak, masukin sini aja kalau mau," Tiba-tiba terdengar suara Fenny.
Dia sudah menyingkap dasternya dan celana dalamnya. Aku pun tersenyum kepadanya.
"Makasih ya, Fen. Kami memang pengertian banget," kataku.

Sebelum aku memasukkan kontolku ke memek Fenny, ayah dan ibu menghentikanku.
" Sini mama bantuin ya," kata mamaku, kemudian dia membimbing kontolku memasuki memek Fenny.
"Tahan ya Fenny sayang," kata mama kepada Fenny.
Lalu kontol pelahan masuk ke memeknya.
"Ahhh, sakit maa,, sakit," jerit Fenny tertahan.
" tenang Fenny sayang,, nanti juga enak kok," hibur mamaku.
Kemudian mama mulai meremas toket Fenny yang kecil, cuma sekepal tangan.

"Gimana, enak Fenny sayang?" tanya mama kepada Fenny. Adikku tidak menjawabnya. Hanya bibirnya yang mendesir saja.
"Ahh ahhhh shhhh terus kak sssshhh"

"Wah sudah keenakan dia," kata ayahku sambil tertawa.
"Gantian donk, Fred," pinta ayahku.
"Waduh, papa mengganggu aja ni," jawabku.
Kemudian kami pun bergantian. Papaku memasukkan kontolnya ke memek Fenny. Fenny menahan nafasnya saat kontol papa melesat masuk ke dalam memeknya. Ada sensasi yang luar biasa karena memek Fenny dimasuki oleh kontol papa yang lebih besar. Aku pun tidak membuang waktu dan kembali memasukkan kembali kontolku ke anus mama.

"Aahhhh sshhhhh teruskan Fred sayang ahhh.. ahh shhhh" erang ibuku.
Lima belas menit kemudian, aku dan papa pun sama-sama mengeluarkan sperma kami. Bedanya,, saya mengeluarkannya di lubang anus mama, dan sperma ayah di memek Fenny.

Setelah itu, kami sering berhubungan sex. Itu bisa terjadi dengan siapa aja antar aku, Fenny, Papa dan Mama. Terkadang aku dan papa juga menggarap para pembantu kami.






No comments:

Post a Comment