MARI ~~

7 September 2016

Cerita Sex - Emi dan Tantenya Vivin

Emi
Kuakui sejak masih SMA aku sangat terobsesi dengan sex dan itu semakin menjadi sejak aku kuliah disalah satu universitas swasta yang ada di kota Madiun. Dari awal, aku sudah berniat untuk merantau. saat itu karena terburu-buru dan banyak tempat kost yang udah penuh aku pun sembarang aja mencari tempat kost. aku nge-kost diperkampungan yang jaraknya lumayan jauh dari kampus, tepatnya dirumah Pak Budi (bukan nama asli) yang merupakan paman dari temanku Emi (bukan nama asli) yang baru aku kenal pagi harinya saat daftar ulang.
Singkat cerita setelah 3 hari masa orientasi selesai, di kampus masih belum ada kegiatan dan juga aku putuskan untuk lebih mengenal Madiun. Emi hampir selalu menemaniku meski gak pernah berangkat bareng dari rumah alias ketemu di jalan walau rumahnya disebelah kostku. Satu minggu sudah berlalu akupun semakin akrab dengan Emi yang bertubuh bohay, sensual, berkulit putih dan yang pasti berwajah cantik. mantap banget toketnya kayak Jupe. Saat itu aku mengajak Emi pergi ke Telaga Ngebel, menikmati alam dan juga buah dadanya. Seminggu saja aku rasa cukup untuk PDKT-nya dan juga aku putuskan untuk menembaknya.
“Em. walau baru kenal, aku nyaman didekatmu dan juga kalau bisa aku ingin selalu didekatmu untuk lebih mengenalmu. kamu mau jadi pacarku???? Tanyaku ungkapkan rasa hati
Emi sangat terkejut saat mendengar ucapanku bahkan sampai tersedak “kamu bercanda kan, kita kan baru kenal saja?? Jawabnya balik bertanya.
“justru itu…dengan pacaran kita bisa lebih saling mengenal” jawabku coba meyakinkannya.
Wajah Emi mendadak menunduk dan juga dengan sedikit menghela nafas dia menjawab “maaf ya Gus. aku sudah bertunangan. sambil menunjukan cincin yang ada di jari manisnya.
“ooo. sudah tunangan ya? Kok kamu kagak pernah cerita?? Aku pikir kamu selalu menemaniku begini. kamu nyaman sama aku” jawabku dengan sedikit nada kecewa.
“mungkin kalau kamu kenal aku dari 2 bulan lalu, aku bisa menerimamu. sebenarnya hati kecilku juga mengiyakannya. kita berteman aja ya? Jawabnya
“maksudmu sebenarnya kamu mau.
“udah sore, ayo kita pulang yuk???!!! Ajaknya memotong kata-kataku
Kami pulang dengan tidak banyak bicara, bahkan terkesan sangat kaku dan juga membeku tidak sehangat waktu kami berangkat.
“Kring kriiing kriiing ” Hpku berbunyi, ternyata telepon dari Emi tetapi gak aku angkat bahkan SMS pun juga sengaja kagak aku balas. Jam sudah menunjukkan 11 malam, aku berniat untuk ke kamar mandi baru kemudian tidur lagi. Tetapi aku sangat terkejut saat mendapati ada seorang wanita setengah telanjang di dalam kamar mandi dengan pintu terbuka. Kami saling menatap tidak berkedip mata, tanpa kusadari kontolku bergerak2 dibalik sarungku yang tanpa CD. Perlahan dia beranjak dari duduknya dan juga melangkah pergi “Maaf ya aku takut sendirian, makanya tidak aku tutup. kamu Agus kan????
Aku bingung tidak menjawab pertanyaannya….dan juga dia berlalu begitu cepatnya!!!!!
Semalaman aku dibuat penasaran olehnya. Siapa dia? Pak Budi bukannya duda???? Pertanyaan itulah memenuhi kepalaku, ditambah lagi setelah melihat tubuh setengah telanjang dengan wajah yang santainya, pahanya, bodinya dan juga memeknya (meski gak begitu jelas).
Keesokan harinya aku dipanggil oleh pak Budi untuk dikenalkan kepada adik terakhirnya, namanya Vivin tetapi dia sudah tinggal di Samarinda selama 7 tahun ikut kakaknya yang pertama. “ooyaa kalau tidak masuk kuliah, tolong anterin Vivin ke Sarangan ya? mohon pak Budi.
“iya pak… aku langsung mengiyakan permintaannya meski sebenarnya ini hari pertama masuk kuliah.
Satu jam kemudian aku dan juga Vivin berangkat dari rumah, “Emi, Emi ayo ikut ke Sarangan, temani aku” teriak Vivin dari dalam mobil.
Akhirnya Emi juga ikutan masuk mobil dan juga kami pun berangkat. “maaf ya Vin yang semalem, aku gak sengaja," kataku untuk membuka obrolan.
“iya gak apa kok, lagian salahku juga tidak menutup pintu," jawab Vin
Agak bingung Emi pun bertanya “kalian ngomong apa sih??"
“ahh, itu lho Em, dari kecil aku kan takut gelap dan juga takut sendirian diruangan, jadi aku kencing gak tutup pintu, gak sengaja si Agus juga mau ke toilet, jadinya ya ... 
“ngintip kamu ya???? Celetuk Emi.
“gak ngintip kok, tetapi emang udah kelihatan kali, tanya aja si Agus," jawab Vin seenaknya.
Aku lihat dari wajah Emi mendadak berubah, seperti ekspresi orang yang sedang cemburu.
Sesampainya di Sarangan, kondisinya tetap tidak berubah terutama aku dan juga Emi, kami malu menyapa duluan. Aku pun lebih dekat dengan vivin, bahkan dengan cueknya Vivin menyuapin aku makan. wajah Emi pun memerah menahan cemburu, aku tahu itu. Aku sengaja bersikap semakin mesra dengan Vivin. Bahkan terang-terangan mengajak Vivin jalan.
“Vin, ntar malem temani aku ya??? Pintaku
Kemana, kita berdua aja? Jawab Vivin seperti sengaja membantu aku untuk membakar hati Emi
“ke Fire Club??? Jawabku ragu, karena saat itu aku belum tahu Fire Club itu Diskotik atau apa.
“asyik tuh, uda lama banget aku gak pernah gituan, jawab Vivin
Dan benar saja, malam itu kami minum-minum sampai mabuk dan juga pulang dengan berjalan gontai saling pelukan. Samar2 kulihat ada bayangan Emi sedang mengamati kami dari balik korden jendela kamarnya. Aku makin erat melingkarkan tangan ke pinggang Vivin dan terus melangkah menuju kamarku. aku udah mabuk, yang ada di otakku sekarang hanya tidur bersama Vivin. Tanpa berpikir salah benar atau takut ketahuan oleh pak Budi. Sengaja aku nyalakan lampu kamar, agar Emi bisa melihat bayangan kami dari balik gorden. Jujur aku juga sangat heran dengan Vivin yang gampangan dan juga seperti sudah terbiasa.
Vivin
“ah masa bodoh, yang penting happy, pikirku penuh nafsu
Aku lingkarkan tanganku pada pinggangnya sambil menciumi lehernya, dadanya yang masih terbungkus oleh tanktop dan juga menggigit2 lehernya.
AAAAaaaaaaaggggggggghhhhhhhh. Vivin mendesah panjang
Dia pun membalas dengan ciuman bertubi di leherku dan tangannya mengelu-elus perutku….
HHhhmmmmmmmm geli banget Vin, enaaaakkkk, bisikku ke telinganya.
Kami saling melucuti pakaian kami, dari baju hingga celana dan juga akhirnya kami bugil dengan cepat disambarnya kemaluanku dengan tangan kanannya dan juga mulai mengulum, menjilat, menggelitik dan jgua mengocok kontolku dengan mulutnya.
Ooohhhh aaahhhh uuuhhhhh aku mendesah ga tentu menikmati perlakuannya.
Aku juga ga mau kalah, aku remas kedua toketnya dengan kedua tanganku, sambil menghisap putingnya. Kami mabuk alkohol dan juga mabuk birahi. Aku mmebuka jendela kamarku dengan niat supaya Emi bisa lebih jelas melihat kami bergumul melepaskan satu- persatu pakaian kami, hingga ga tersisa. “aku karaoke ya? Kata Vivin sambil menyambar kontolku dengan kasar, seakan ga sabar mau menikmatinya. Dan benar saja, kontolku diposisikan seperti layaknya sebuah mikrofon sambil dia menyanyikan lagu wajib ML aaaahhhh hheeeemmmm emuach mmmmmm dengan iringan suara becek dari mulutnya. OOOouuuuuuhhhhgggg…nikmat banget Vin, aku tak tahaaannn geliiiiiiiiiiii…..
aku menjambak rambut Vivin dan juga memaksanya untuk berdiri….
kami berciuman, dengan bibir saling menghisap dan juga lidah memilin. Crub…cruuuubb….. suara sedotan kami mengusik keheningan malam. Aku meremas kedua toge Vivin yang keras dan bulat…..Uuuuuuhhhhhh…..desahnya.
aku cium dan menggigit lehernya, sambil terus meremas togenya dengan penuh nafsu dan gemes….
terus….emuach….emuaaaaaccchh…..emuaaacccchhh ….menyusuri perutnya….hingga sampai ke kemaluan Vivin yang sudah becek….aku semakin liar, seakan alkohol dalam tubuhku membakar birahiku….dengan penuh semangat dan tanpa jijik, aku masukan lidahku kedalam Kemaluannya, meliuk, menari dan menggelitik klitorisnya….layaknya sebuah tombool sekali sentuh klitoris itu langsung memaksa tubuhnya bergerak mengejang dengan desahan yang semakin hot dan panjang…..aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh…….. ..aaaaaaaaaaaahhhh
dengan dua buah jari aku langsung mengocok Kemaluannya dengan cepat….cepaaaattttt…. teruuuuuussssss…..tanpa ampun hingga bibirku tersemprot oleh letupan orgasmenya…..
AAAAaAaaaaahhhh….dia menjepit wajahku dengan kedua pahanya….
Diapun mengambil posisi nungging dan berpegangan dijendela….. “Gus…masukin aja, aku uda gak tahan lagi….. iiiiyyyyyyaaaa….aaaahhhhh Vin…..aku masukin” jawabku
ZLEB….ZLEEBB…ZLEEEEBBBBB…..ZLLEEEE….EEEEEB BBBBB……
Aku langsung masukkan semua kemaluanku dengan hentakan keras dan langsung menggoyangnya….seketika itu tubuhnya melonjak-lonjak mengikuti irama goyanganku….
OOOOOOHHHHH…..NNIIIKKMMMMAAAATTTTT…..desahnya sambil memegangi togenya yang bergerak liar seperti bola bowling….
….uuuuuhhhh Guuussss….aku keluar lagi…..lagiiiii….mungkin karenaa kemaluanku yang gede menyumpal dan menyentuh penuh dinding Kemaluannya dia jadi mudah orgasme….kurasakan semprotanya sampai 8 kali….
Aku angkat sebelah kakinya dan mengoyangnya ladi dan lagi….plak…plakk…plaaaakkkk…. suara pantatnya semakin membuat aku bersemangat…..
Dengan hanya bertumpu dengan satu kaki…tubuhnya semakin bergerak tak tentu….goyah dan payah menyangga besarnya nikmat yang diterima… hingga tubuhnya pun terjatuh ke lantai….
Ampun gus….jangan cepat-cepat…..aku gak kuat…..sambil merangkak….
Tanpa ampun aku menusuk Kemaluannya dari belakang ZLEEEEEEEEEEBBBBBBBBBB…..
Aku goyang lagi dan lagi….sambil menjambak rambutnya biar tidak melepaskan kemaluanku dari Kemaluannya….. sekitar 10menit kemudian tubuhnya mengejang tanpa kendali….. aaahhhh….aahhhh,…..uuuuhhhh…..oooooooooooohh hhhhh…..jeritannya disertai semprotan orgasme yang ketiga. Aaaaddduuuhhhh….Gus….kok kamu belum keluar juga sih….rengeknya…. “sebentar lagi Vin….kamu aja yang terlalu cepat” jawabku sambil menggendong tubuhnya ke kasur. Aku terlentangkan tubuhnya dan juga menarik kedua kakinya keatas….kearah dadaku…..ZLEEEBBB….ZLEEEE……EEBBBBBBBBBB…
Aku goyang lagi dan lagi….plak….plak….plaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk… …pantatnya tertabrak pahaku. Dengan berpegang pada togenya aku semakin menggenjot goyanganku….
Aaahhhh….aaahhhhh ampuuun gus….d*ncok kemaluanmu gus….enak banget….aku uda gak kuat…. cepetan keluarin…. alkoholnya bicara tak tentu….mencoba melepaskan kemaluanku. Aku angkat pantatnya keatas dan memeganginya dengan kuat….hingga hanya menyisakan kepala dan pundaknya di kasur… jepitan pantatnya sangat nikmat….AAAAAaaaahhhh….. sebentar lagi Vin…..aku hampiiiiirrr……CROT….CROOOOTTTT…..CROOOOOTT TTT….. belum selesai aku ngomong, spermaku menyemprot deras kedalam Kemaluannya….
Akupun menjatuhkan diri diatas tubuhnya…brruuuughhh…
Aduuu…uuuhhh…… kenapa kamu keluarin didalam ya??? Aku pengen melumatnya…..
Akupun membalikan badan “tuh masih ada sisanya…..
Vivin dengan ganasnya menjilat dan menyedot sperma yang tumpah ke sprei dan kemudian mengulum kemaluanku sampai-sampai tak ada sedikitpun sperma yang tersisa di kemaluanku.
Uuuuuhhhhh….nikmat baget Vin…hisapan kamu mantap!!! Pujiku sambil membelai rambutnya. “Heeemmmmmmm…..kemaluan kamu juga nikmaaaatttt….tubuhku sampai mengejang tau….nih memekku terasa ngilu….kesemutan gimana gitu….jawabnya. akhirnya kamipun terlelap ….. pagi harinya aku pun buru-buru bangun dan juga bersiap ke kampus, aku melihat Vivin masih tertidur dengan lelap dan aku gak tega membangunkanya.
Siang harinya, Emi menemuiku di kantin kampus dengan ekspresi wajah yang sangat cemburu, marah, sebel….pokonya campur aduk dech.
“semaleman ML, pasti kecapean ya??? Sampai matanya merah gitu. Vivin mana, masih kamu umpetin dalam kamar ya? Tanya Emi bertubi-tubi, tetapi aku diamkan aja tidak menjawabnya. Malah kagak jawab, kenapa sih harus sama Vivin??? Emang gak ada cewek yang lain??? Dia itu cewek kagak bener, lihat, kan kami sebaya. tetapi Vivin tante aku, aku gak mau mengakuinya, dia anak haram. Tanpa menjawab aku pun meninggalkannya dan juga menuju parkiran, dan sesuai harapan Emi mengejarku dan juga ikut masuk kedalam mobil. Kenapa ikut??? Tanyaku
“ayo cari tempat yang enak untuk ngobrol…. ajaknya Emi.
Aku pun melaju mengikuti jalan yang diarahkan Emi, kami sampai ke Dungus. Kami berhenti di tengah hutan dan mulai mengobrol panjang lebar, sampai .......
“Vivin itu tau banget kalau kamu tipe Cowok Impianku Gus, makanya dia ingin merebutmu dari aku. kata Emi mengejutkan aku.
“maksudmu, belum selesai bertanya Dia langsung menciumku dengan penuh mesra….
EMUAACH…..
Berikan aku lebih dari apa yang kamu berikan pada Vivin” bisiknya dengan nafas yang mulai tak tentu. Akupun langsung mengajaknya ke kursi belakang dan duduk mengakangi pahanya…. aku cium bibirnya dengan penuh nafsu dan langsung melepaskan satu persatu kancing bajunya yang sudah mulai sesak karena toge yang perlahan membengkak.
“kamu ingin Lebih nikmat kan??? Bisikku sambil melumat daun telinganya.
“heem…. jawabnya singkat
Tapi ada syaratnya Em,… terserah aja Gus, dari semalem aku sudah horny banget kamu panas-panasin…..
Akupun mengikat keatas dua tangan Emi “kok diikat gini, kamu mau apa? Tanya Emi
“tenang aja…aku akan memberikan kenikmatan yang bebeda….dengan mata tertutup kamu akan mendapatkan Surprise disetiap detiknya, kataku sambil menutup matanya dengan sapu tanganku. Setelah itu akupun melepaskan seluruh baju tanpa sisa…..dan memasukan Cdku ke mulutnya biar dia tidak bersuara keras….. Emi agak terkejut dan coba berontak…. “maaf Em, aku Cuma gak mau suaramu terdengar orang” kataku menenangkanya.
Aku langsung mencium dan menghisap lehernya Emi…..cup…cup…cuppp…emuah
Aku mainkan tubuh Emi sesuka hatiku, aku gigit lehernya sambil meremas toketnya yang seukuran 36B itu dengan keras….tubuh Emi mulai berontak menerima kegelian dan kenikmatan tanpa bisa membalasnya…. aku hisap puting coklatnya dengan kuat sambil terus meremas yang sebelahnya…. tanpa sepengetahuanya aku ambil “Vibrator” dari dalam laci….
Sesaat kemudian,…. aku nyalakan Vibrator Capsule (VC) dan menempelkanya mengelilingi bibir Kemaluannya…seketika itu kedua kakinya bergerak liar coba mengurangi nikmat yang aku beri. Hhmmmmm…..mmmmm….uuummm….eemmmmm….. Emi hanya bisa bergumam karena mulutnya masih tertutup. Akupun tak henti-hentinya memainkan togenya, menghisapnya dan menggelitiki dengan lidah…. Emi semakin mengerang, tubuhnya mengejang dan keringat yang bercucuran…. aku masukan VC maju mundur kedalam kemaluannya….aku kocok-kocok….aku putar-putar….. terus dan teruuuusss….
Tubuh Emi terlihat mulai melemas, desahanya lirih terdengar…. uuuhhmmmmmm…..mmmm………. akupun kasihan melihatnya dan melepaskan sumpalan dimulutnya….
“AAAAaaaaaagggghhhhh……jahat kamu Gus, kenapa kamu lakuin ini….. kata Emi dengan nafas terengah-engah. “maaf Yank….tetapi dengan begitu nikmatnya utuh kan??? Kataku….
“iyaa….yaaa…tapi seluruh tubuhku seperti terbang Gus….cepat masukin, sekarang juga….. Emi merengek manja….
Aku arahkan ujung kemaluanku ke arah Kemaluannya, menggesek-gesekan ke Kemaluannya dan sedikit demi sedikit masuk….masuuukkkk….maju-mundur…..lebih dalam…..dan dalaaammm. ZLEEEEBBBBB…..aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh……Emi meendesah panjang seiring tusukan kemaluanku kedalam kemaluannya yang sudah sangat amat becek, karena 2 kali nyemprot…..
“Gusss….sssaaaa…..ssaaaakiiiiiiiiiiitttttttttt t….pelan….peelllllaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnn … OOOOOOoouuuuuggggghhhh….. UUUuuuuuhhhhhhhhheeemmmmm…. Desahan panjangnya menjadi tanda kemaluanku telah mengoyak selaput dara Emi…..
“masa sih…masih perawan???? Aku terkejut dan juga gak percaya melihat itu, tetapi emang kenyataanya begitu….gumamku dalam hati.
Aku semakin menggenjot gerakanku….SLUP….SLUUUPPP….SLUUUUUUPPPP…..
“Guss lepasin tanganku dong….sakit nich… Emi memohon dengan mata terpejam, menahan kenikmatan yang menumpuk di Kemaluannya…. akhirnya aku melepaskan ikatannya, tangan itupun langsung menjambak rambutku dengan kuat…. “Gus….aku mau nyemprot nich….. kata Emi.
“tunggu bentar yaaa….kita semprotin bareng-bareng……jawabku sambil mempercepat laju genjotan kemaluanku……. AAAAAAAaaaaaaaahhhhhhhh…….aaaaaaaaaaaaggggghhh hhh….. satu…….duuuaaaaaaa……tiiiii…..gggaaaaaaaa aaaaaa…….CROT….CROOOOOTTTTTT…… kami saling menyemprot dan juga berpelukan dengan erat…..tubuh kami lemas tanpa daya…..
Setelah beberapa saat mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang ada, kami merapikan pakaian kami dan kemudian pulang….. kejadian ini menjadi awal yang indah untuk “petualangan baruku” di Madiun….hampir setiap malam dan sepulang kuliah kami bersama berbagi nikmat dan syahwat. Hingga 2 bulan kemudian, karena Emi akan dinikahkan dengan pilihan orangtuanya… akupun mundur teratur dengan memutuskan pindah kost karena mendapatkan pekerjaan di perusahaan agen bola di Bogor, lantas kuliah pun di stop, karena itu….

No comments:

Post a Comment